Aliansi Pemuda Lintas Agama untuk Iklim (Interfaith Youth Climate Alliance) sukses mengadakan acara “Warung Belajar: Transisi Energi dan Ketahanan Pangan” pada Minggu (29/9) di Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI), Sentul, Bogor. Kegiatan ini menggabungkan pelatihan di kelas alam dan lapangan, mengajak para pemuda untuk lebih sadar akan peran mereka dalam menghadapi krisis iklim global. Relawan Muda Mahasiswa IBS (RMMI) yang merupakan program kerja kolaboratif antara Kementrian Luar dengan Kampus Kementrian Sosial BEM IBS juga berpartisipasi dalam acara ini sebagai peserta dan berkesempatan untuk mendapatkan wawasan dan tentunya ilmu baru terkait tema yang ada

Bapak Dr. Ir. Hayu Prabowo M.Hum., Fasilitator Nasional Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia yang juga merupakan salah satu dosen tetap IBS, menekankan pentingnya kolaborasi lintas agama di kalangan pemuda dalam mendorong transisi menuju energi terbarukan dan ketahanan pangan.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Aliansi Pemuda Lintas Agama sebagai upaya untuk mengembangkan solusi berbasis alam dalam menghadapi ancaman perubahan iklim. Aliansi ini pertama kali dibentuk pada pertemuan kepemimpinan iklim pemuda lintas agama di Sentul pada Juli 2024, bertujuan untuk mengatasi tantangan lingkungan melalui kolaborasi lintas sektor.

Komunitas Iklim Sungai Cikeas (KISUCI), tempat acara berlangsung, merupakan kelompok yang berfokus pada pelestarian ekosistem sungai dan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Melalui program-programnya, KISUCI berusaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga sungai dan ekosistem sekitarnya sebagai upaya mengatasi perubahan iklim.