Jakarta, 10 Desember 2024 – Dalam upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045, transformasi digital menjadi pilar utama pengembangan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) di Indonesia. Namun, tantangan keamanan siber yang kompleks mengharuskan kolaborasi intensif antara regulator, industri, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan berdaya saing.
Dalam menghadapi tantangan ini, literasi mengenai keamanan siber menjadi sangat penting. Untuk itu Indonesia Banking School (IBS) didukung penuh oleh Hijra Bank menggelar seminar dosen tamu bertajuk “Transformasi Digital Lembaga Jasa Keuangan (LJK): Tantangan Cybersecurity Menuju Indonesia Emas 2045”. Seminar ini menghadirkan dua pembicara utama yang ahli di bidangnya:
- Roberto Akyuwen, Kepala OJK Jabodebek, yang membahas konsep keamanan siber serta peran regulator dalam menciptakan transformasi digital yang aman melalui elaborasi wawasan mendalam dari buku berjudul “Keamanan Siber Bank” yang ditulis oleh beliau.
- Dima Djani, Komisaris Utama Hijra Bank, yang memaparkan mengenai strategi menghadapi ancaman keamanan siber di lembaga keuangan.
Acara ini dimoderatori oleh Dr. Ir. Hayu Prabowo, M.Hum., dosen tetap IBS yang memiliki pengalaman luas di sektor keuangan dan digital.
Transformasi digital membuka peluang besar bagi Lembaga Jasa Keuangan (LJK), seperti memperluas inklusi keuangan dan meningkatkan efisiensi. Namun, ancaman siber seperti pencurian data dan serangan ransomware menjadi isu serius yang membutuhkan pendekatan strategis dan kolaboratif.
IBS berkolaborasi dengan Hijra Bank, serta sinergi dengan pihak OJK selaku regulator, menyelenggarakan seminar ini dengan tujuan dan harapan untuk:
- Mengedukasi peserta tentang pentingnya transformasi digital sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
- Mengidentifikasi ancaman siber yang dihadapi LJK, termasuk perlindungan data dan mitigasi risiko.
- Menyusun langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045 melalui stabilitas dan keberlanjutan sektor keuangan.
- Menekankan pentingnya sinergi antara regulator, industri, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem digital yang inovatif dan aman.
Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa IBS, akademisi, praktisi keuangan, serta perwakilan lembaga jasa keuangan. Setelah sesi presentasi dari narasumber, diskusi interaktif memungkinkan peserta berbagi wawasan dan pengalaman.
Dalam pemaparannya Roberto Akyuwen memberikan gambaran komprehensif tentang dunia kejahatan siber yang semakin kompleks, khususnya dalam konteks industri perbankan. Beliau juga memaparkan mengenai peran pemerintah serta regulator dalam menghadapi ancaman siber serta ragam strategi taktis dalam menghadapi tantangan keamanan siber.
Dima Djani, sebagai perwakilan dari pelaku industri memaparkan beberapa contoh menarik mengenai keamanan siber yang dihadapi oleh lembaga jasa keuangan. Dima menyajikan bahasan di ranah praktis, menjadi pelengkap dari perspektif keamanan siber yang disampaikan oleh Roberto Akyuwen. Dima menyampaikan “diperlukan penguatan internal lembaga keuangan yang terencana dengan baik untuk menciptakan kekuatan internal yang kuat dalam menghadapi keamanan siber, baik penguatan SDM, sistem, kebijakan serta hal lain yang dirasa esensial untuk dikuatkan”
Dr. Ir. Hayu Prabowo, M.Hum., menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor:
“Kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan akademisi sangat penting untuk membangun ekosistem digital yang aman, inovatif, dan berdaya saing. Kami berharap seminar ini dapat meningkatkan kesadaran dan menciptakan sinergi dalam menghadapi tantangan transformasi digital.”
Sebagai institusi pendidikan dengan akreditasi “Unggul” di semua program studi, IBS terus berkomitmen mempersiapkan generasi muda yang kompeten di bidang keuangan, bisnis, dan teknologi digital. Seminar ini merupakan langkah nyata IBS serta sinergi berbagai pihak dalam mendukung transformasi digital yang berkelanjutan dan aman, selaras dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
IBS percaya bahwa upaya kolektif ini akan mendorong keberlanjutan sektor keuangan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Share this Article